Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengutarakan kegelisahannya, saat hadir di tengah acara Refleksi Gerakan AntiKorupsi Menjawab Tantangan 20 Tahun Reformasi yang diselenggarakan oleh Transparency International Indonesia (TII), Jumat (18/5). Kegelisahan tersebut diakuinya muncul karena  minimnya komitmen anti korupsi yang hanya dimiliki oleh segelintir orang, terutama para pejabat publik.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyoroti kurangnya kepatuhan pegawai dan pejabat Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta saat hadir di aunching Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi dan Komitmen Penerapan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Selasa (15/5). “Saya diingatkan bahwa tingkat kepatuhan LHKPN di DKI Jakarta masih perlu ditingkatkan. Sampaikan ke KPK apa hambatan dan strategi untuk meningkatkan kepatuhan LHKPN di DKI Jakarta,” tegasnya.

Pimpinan KPK, Laode M. Syarif menghadiri Regional Conference on Effectiveness of Anti-Corruption Agencies and Financial Intelligence Units in Fighting Corruption and Money Laundering in Africa, Senin (7/5)  di Mauritius. Konferensi tersebut dihadiri oleh lembaga anti korupsi dan Financial Intelligence Unit (FIUs) dari sejumlah negara Afrika dan perwakilan dari African Development Bank. KPK hadir sebagai pembicara atas undangan Independent Commission Against Corruption – ICAC Republik Mauritius. “Negara-negara Afrika ingin mendengarkan dan belajar dari pengalaman KPK dalam mencegah dan memberantas korupsi”, papar Laode.

Top