INDONESIA BUKAN SEKADAR NAMA

Oleh Direktorat sosialisasi dan kampanye antikorupsi

(Tulisan dirangkai dari beberapa sumber)

 

Bagaimana kamu merayakan kemerdekaan Indonesia ke-76 tahun ini?

Apakah cukup dengan meneriakan kata “MERDEKA”? Apakah cukup dengan mengikuti Upacara Bendera? Apakah cukup dengan mengatakan Garuda di Dadaku? Apakah cukup dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di pekarangan rumah dan perkantoran? Atau cukupkah memasang himbauan-himbauan patriotisme lainnya? Butuh Langkah lebih konkret!

Mari kita merenung sejenak, Apalagi yang tersisa bagi Indonesia di masa depan?

Korupsi hadir dengan telanjang di depan mata kita. Kita dipertontonkan tanpa malu-malu perilaku korupsi dalam keseharian. Tidak sedikit orang memperlihatkan kemewahan dan kekayaan di depan sebagian besar rakyat yang masih menderita. Timbul semacam pornografi kemewahan. Moralitas terpinggirkan dan menjadi barang rongsokan. Tengok bagaimana upaya pemberantasan korupsi diberangus oleh segelintir orang berkuasa.

Relakah jati diri bangsa dibuat rusak, menuju kemusnahan? Perilaku menjadi barbar dan tidak risih memperlihatkan auratnya di hadapan bangsa lain. Kita hampir kehilangan jati diri dan martabat sebagai bangsa yang tidak lagi menghargai kerja keras dan Proses. Kita lebih menghargai orang kaya, yang hidup mewah dan melimpah, meski dari hasil korupsi. Kondisi tersebut diperparah oleh sistem sosial ketika pembiaran itu terjadi.

Mari kita hentikan renungan dan bergerak bersama-sama memberantas korupsi. Hentikan dari sikap abai, usia 76 tahun memberikan kita kesempatan untuk mewujudkan impian Indonesia yang Maju, Adil, dan Makmur menuju 100 tahun Indonesia.

Bagaimana Langkah konkritnya?

Ada 9 nilai Integritas untuk memberantas korupsi, yaitu Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggungjawab, Kerja keras, Berani, dan Adil. Nilai-nilai tersebut jangan hanya berhenti pada untaian kata dalam tulisan, semboyan dalam lisan, namun butuh Akselerasi, Kreativitas, dan Inovasi dalam menerapkannya. (https://aclc.kpk.go.id/materi/pengetahuan-keterampilan-antikorupsi)

Akselerasi, adalah sebuah aksi memberantas korupsi menembus-mendobrak tatanan lama yang telah usang. Sebuah akselerasi membutuhkan pemikiran baru yang segar, supaya dapat diperoleh pola-pola yang lebih baik, sehingga bisa menghasilkan karya yang berkualitas. Tetapi, untuk itu, diperlukan kreativitas.

Kreativitas, adalah kesanggupan melihat sesuatu dari sudut yang berbeda. Sebuah kreativitas memberantas korupsi memerlukan cara pandang lain. Kreativitas membutuhkan keberanian keluar dari rutinitas jalur yang sudah biasa dilakukan. Kreativitas, pada saatnya, akan menghasilkan inovasi-inovasi pemberantasan korupsi.

Inovasi, adalah kemampuan menciptakan metode baru, yang berbeda dan lebih baik daripada sebelumnya. Ibarat kata, inovasi pemberantasan korupsi adalah oksigen yang akan terus-menerus memberikan makna. Ketiadaan inovasi, layaknya kehampaan oksigen, mempercepat kematian suatu kehidupan. Singkat kata, Kita tidak boleh membiarkan diri terperangkap dalam memori kesuksesan pemberantasan korupsi masa lalu. Kita harus maju ke depan dengan gagasan-gagasan anyar dan karya-karya inovatif dalam memberantas korupsi.

Sanggupkah kita mewujudkannya?

Indonesia adalah tempat berpetualang dan tempat berpulang.

Petualangan terbesar dalam hidup adalah perjuangan meraih apa yang dicita-citakan bangsa ini. Tantangan terbesarnya mengendalikan Ego. Kendalikan Ego-mu untuk tidak melakukan Praktik Korupsi. Iringi petualangan dengan harta pusaka yang bernama Integritas. Ada saya, kamu, dan kita semua yang berupaya #RawatBersama Indonesia dengan cara masing-masing yang tak kenal lelah dan apalagi menyerah. Kita masyarakat yang #TangguhBersama. Indonesia bukan sekedar nama. Semua #BerawalDariKita.

Top