Di antara program antikorupsi yang digerakkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) adalah salah satu yang paling sukses. Hal ini dilihat dari tingkat partisipasi para perempuan dari berbagai kalangan, yang menjadi target program, menunjukkan hasil yang signifikan.

Hal tersebut dijelaskan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam acara Kartini Antikorupsi 2019 di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, pada Jumat (26/4). SPAK, digagas lima tahun lalu, yang diikuti oleh ribuan perempuan di seluruh Indonesia dari berbagai latar belakang yang disebut agen SPAK.

“Meskipun banyak perubahan yang dianggap kecil yang telah dilakukan oleh para agen SPAK, justru hal tersebutlah yang memberikan dampak besar bagi pencegahan korupsi,” katanya.

Sebab kata basaria, korupsi tidak hanya berbicara tentang mencuri uang rakyat, ada nilai-nilai yang jauh lebih besar daripada itu. Seperti sembilan nilai antikorupsi yang ada di KPK; jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, dan adil. Dari sembilan nilai tersebut tentu peran perempuan menjadi sangat besar, apalagi untuk komunitas/lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga.

Ia menjelasakan, di daerah-daerah pelosok, agen SPAK bahkan berperan untuk mengawasi penyaluran dana desa. Ada juga agen SPAK yang berasal dari kepolisian, seperti di Polsek Panakkukang yang mengaplikasikan hasil pelatihan yang diikutinya selama menjadi agen SPAK dengan membuat program tanpa laci untuk menghindari pungli.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun merespons peran perempuan yang ia nilai dapat mengubah dunia jauh lebih baik, “Bila dunia memberikan kesempatan yang lebih baik bagi perempuan untuk mencipta, berkarier dan berkarya, saya yakin dunia akan lebih baik,” ujarnya.

Susi pun bercerita tentang pengalamannya bertemu dengan para nelayan di pesisir selatan Laut Jawa. Menurutnya, para istri nelayan memiliki peran dalam mengendalikan keuangan keluarga. Hal ini yang kemudian berdampak baik bagi keluarga nelayan untuk melanjutkan hidup karena pengelolaan uang diatur dengan cermat dan rinci.

Selain Susi, hadir pula Ketua PP Fatayat NU Yenny Wahid, Ketua Dharma Pertiwi Nanny Hadi dan organisasi perempuan lainnya. Dalam kesempatan itu, SPAK juga memperkenalkan SPAK Indonesia sebagai sebuah wadah yang berbadan hukum dengan logo organisasi yang baru, bertepatan dengan hari jadinya yang ke-5.

(Humas)

Top