Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Diskusi Musikal Melawan Korupsi di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi atau gedung lama C1 KPK, Jakarta, Jumat (15/02).

Diskusi Musikal Melawan Korupsi edisi perdana ini turut mengundang Iksan Skuter dan Simponi sebagai bintang tamu. Diskusi ini membahas mengenai isu korupsi dari kacamata musisi dan mengajak anak-anak muda untuk aktif berdiskusi mengenai korupsi.

Dalam diskusi kali ini, Iksan Skuter berbagi perasaanya yang kesal dengan korupsi. Menurutnya, korupsi adalah sebuah hal yang sangat menyebalkan namun tidak kunjung selesai. Iksan bahkan mengaku memiliki satu lagu dengan tema korupsi disetiap albumnya.

“Lagu korupsi ku banyak. Dari sepuluh album, setiap album ku pasti ada lagu tentang korupsi” kata Iksan.

Iksan mencurahkan perasaan kesalnya terhadap korupsi lewat musik. Semua karya yang diciptakan berasal dari apa yang terjadi di negeri ini. Menurutnya musik merupakan sebuah medium yang memiliki kekuatan. Untuk itu ia berharap musik juga bisa menjadi sebuah media yang bermanfaat. Iksan bahkan yakin, korupsi bisa dilawan meski hanya lewat music.

Bung Hatta 2, sebuah lagu yang dibawakan band Simponi dalam diskusi ini menceritakan tentang seorang pemimpin jujur bernama Bung Hatta. Simponi bahkan bercerita mengenai kisah bung Hatta yang menolak naik haji menggunakan fasilitas negara. Simponi juga berbagi cerita bagaimana korupsi sudah menjalar ke setiap sendi kehidupan. Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak paham jika korupsi itu merugikan rakyat.

Diskusi musikal ini mulai digelar KPK dengan tujuan mengajak anak muda pecinta musik untuk berdiskusi mengenai korupsi. Bukan hanya mencintai musik, namun ikut melakukan perubahan lewat musik atau cara lainnya. Diskusi musikal ini akan terus digelar disetiap hari Jumat pada minggu ketiga di setiap bulan. Harapannya, musik bukan hanya bisa menyatukan manusia, tapi bisa menciptakan perubahan dan melawan korupsi di Indonesia.

(Humas)

Top