Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri resmi membuka tiga acara sekaligus di Banda Aceh, yaitu Roadshow Bus Antikorupsi KPK, Rangkaian Kegiatan Menuju Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023, dan Pekan Raya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Aceh di Indoor Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Jl. Panglima Nyak Makan, Banda Aceh.

Dalam sambutannya Firli menyampaikan KPK memiliki berbagai program pemberantasan korupsi diantaranya program Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi dengan wujud roadshow bus KPK ke seluruh nusantara.

“Kegiatan Roadshow Bus KPK membeda nilai-nilai antikorupsi. Bukan hanya kehadiran bus, tapi semangat menanamkan budaya antikorupsi, itu yang kami kembangkan dan ditumbuhkan kepada seluruh anak negeri,” kata Firli.

Dia melanjutkan perjalanan roadshow bus KPK Jelajah Negeri di Pulau Sumatera terdiri dari enam Provinsi, dimulai dari Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. “Selain Bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi, KPK juga membentuk kelompok-kelompok penyuluh antikorupsi. Mereka adalah agen pembangun integritas yang sekarang sudah mencapai 1.400 orang lebih penyuluh di seluruh Indonesia,” ujar Firli di depan 500 peserta pembukaan tiga acara di Aceh.

Pembukaan tersebut dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni daerah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang menghibur sejumlah tamu, diantaranya jajaran KPK Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Didik Agung Widjanarko, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah 1 Edi Suryanto, Direktur Jejaring Pendidikan Antikorupsi Aida Ratna Zulaiha dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi Dian Novianthi. Sedangkan jajaran pemerintah daerah yang menghadiri kegiatan diantaranya Gubernur Jambi Al Haris, Sekretaris Daerah Provinsi Aceh Bustami Hamzah beserta sejumlah jajaran pemerintah daerah seperti pemerintah provinsi dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau dan Kepulauan Riau serta bupati se Provinsi NAD.

Menutup sambutannya Firli menyampaikan peran serta masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi,” kami membumikan isu-isu pemberantasan korupsi dengan meningkatkan awareness terhadap antikorupsi dan membangun integritas. Akan sulit memberantas korupsi tanpa kehadiran masyarakat yang terlibat di dalamnya dan kami ingin pergerakan pemberantasan korupsi dimulai dari Provinsi Aceh.”

Senada dengan yang disampaikan Firli, Bustami selaku sekda Aceh juga menyampaikan sikap tegas pemerintahnya menolak korupsi. Menurutnya korupsi adalah tindak penghianatan untuk negeri, “karena perilakunya adalah orang yang dipercayakan untuk mengelola harta negara.”

Bustami mengajak segenap masyarakat Aceh untuk membangun semangat dan kesadaran untuk membangun Aceh bebas korupsi.

Roadshow Bus Antikorupsi KPK dan Rangkaian Acara Hari Antikorupsi Sedunia 2023

Provinsi Aceh menjadi daerah terakhir yang disinggahi bus KPK dalam program Roadshow Bus KPK 2023 bertajuk Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi. Di Tahun 2023 Bus KPK melintasi wilayah di Jabodetabek, Karawang, dan Bandung. Sementara di Pulau Sumatera Bus KPK mengunjungi enam Provinsi, yaitu Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

Selain itu kegiatan Bus KPK Jelajah Negeri di Aceh juga merupakan rangkaian jelang peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) atau Road to Hakordia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember. Dua Rangkaian kegiatan di Aceh ini berlangsung sejak tanggal 30 Oktober hingga 12 November 2023. Road to Hakordia sendiri diselenggarakan di 2 Provinsi yaitu di ujung barat yaitu Aceh dan di ujung Timur yaitu Papua. 

Berbagai kegiatan Roadshow Bus KPK dan Road to Hakordia di Aceh, diantaranya rapat koordinasi dengan Kepala Daerah, rapat koordinasi dengan DPRA/DPRK, sosialisasi dan pendidikan antikorupsi pelajar, mahasiswa, ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas perempuan dan kolaborasi dengan para pegiat media sosial.

Tujuan dari Kampanye Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi ini adalah membumikan isu-isu pemberantasan korupsi dengan meningkatkan awareness terhadap antikorupsi dan membangun integritas. Selain itu pada momentum Road to Hakordia di Aceh, berupaya untuk meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah.

Salah satu isu yang akan muncul saat menjelang Tahun 2024 adalah politik uang, atau yang sering disebut dengan Serangan Fajar. Maka pada program Roadshow Bus akan disisipkan pesan antikorupsi anti politik uang dengan jargon Hajar Serangan Fajar.

Kegiatan KPK di Banda Aceh menjadi lebih spesial karena pada saat yang sama juga berlangsung Pekan Kebudayaan Aceh, sehingga rangkaian kegiatan kampanye antikorupsi ini diharapkan bisa masif.

Penyerahan Penghargaan

Pembukaan tiga acara sekaligus di Banda Aceh, yaitu Roadshow Bus Antikorupsi KPK, Rangkaian Kegiatan Menuju Hakordia 2023, dan Pekan Raya UMKM Aceh di Indoor Balee Meuseuraya Aceh juga diisi dengan penyerahan berbagai penghargaan. Penghargaan tersebut diantaranya Penghargaan Monitoring Center For Prevention (MCP) tahun 2022, Penghargaan Skor Survei Penilaian Integritas (SPI) dan Kategori Sertifikasi Aset. Penghargaan dari Direktorat Korsup Wilayah I KPK ini merupakan apresiasi MCP Tahun 2022 kepada Pemerintah Daerah di wilayah Aceh  yang berkomitmen melakukan upaya pencegahan Korupsi.

Balee Meuseuraya Aceh sebagai tempat berlangsungnya acara merupakan bentuk nyata sinergi pemberantasan korupsi dalam penertiban aset daerah. Balee ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi bersama KPK melalui Kedeputian Bidang Koordinasi dan Supervisi, Pemerintah Provinsi Aceh, dan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam penertiban barang milik daerah yang diawali pada tahun 2020 dan dicapai penandatanganan Nota Kesepahaman pada tanggal 11 Februari 2021.

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK meminta laporan kepada instansi berwenang mengenai upaya pencegahan sehingga tidak terjadi Tindak Pidana Korupsi (Pasal 8 huruf E). Pelaporan atas upaya pencegahan Korupsi Pemerintah Daerah dilakukan melalui Monitoring Center for Prevention atau yang lebih dikenal dengan MCP yang dapat diakses melalui laman JAGA.ID

Top