Dongeng merupakan salah satu media penyampai pesan, termasuk pesan antikorupsi. Banyak contoh kearifan lokal yang dikandung dalam dongeng dan dijadikan pembelajaran secara turun temurun antar generasi.

Karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama komunitas mendongeng membuka kelas mendongeng untuk masyarakat umum, komunitas dan guru-guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk menggalakkan kembali kebiasaan mendongeng untuk menumbuhkan nilai dan karakter mulia pada anak.

"KPK berharap melalui dongeng-dongeng antikorupsi yang mengajarkan tentang nilai-nilai integritas yang disampaikan kepada anak-anak hari ini, dapat menyelamatkan bangsa Indonesia di masa depan menjadi bangsa yang lebih baik dan berintegritas," kata Saut Situmorang

Kegiatan bertajuk "Jelajah Dongeng Antikorupsi” ini diselenggarakan di Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta pada Sabtu (24/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi dan kampanye literasi antikorupsi. Dari sini, KPK ingin meningkatkan partisipasi masyarakat sipil dalam upaya pencegahan korupsi melalui kegiatan mendongeng, terutama cerita Rakyat.

Salah satunya, "Smong Simeuleu" cerita rakyat dari Aceh yang menceritakan bagaimana tanda-tanda tsunami akan terjadi dan apa yang harus dilakukan warga. Berangkat dari bencana tsunami pada 1907 yang dialami masyarakat Simeuleu, melalui adat tutur, kearifan lokal dan cerita turun temurun, smong menjadi pelajaran hidup bagi masyarakat Simeuleu.

Dalam cerita tersebut dituturkan bagaimana warga diminta untuk bergegas ke tempat yang lebih tinggi dan meninggalkan rumah serta harta benda setelah terjadi gempa bumi yang diikuti dengan surutnya air laut sebagai pertanda tsunami akan datang. Sehingga, ketika terjadi tsunami pada 2004, masyarakat Simeuleu lebih siap menyelamatkan diri, sehingga jumlah korban jiwa bisa diminimalisasi.

Selama sehari pelaksanaan kegiatan, peserta akan diajak belajar mendongeng dengan mengikuti workshop pada sesi pertama. Peserta akan dibekali dengan teknik dan kemampuan dasar mendongeng untuk berbagai jenjang pendidikan dengan konten terkait antikorupsi. Kemudian, dilanjutkan dengan storytelling circle dan pagelaran yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan langsung mendongeng di atas panggung di hadapan masyarakat dan anak-anak.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi KPK dengan beberapa komunitas, yakni Tim Rumah Dongeng Mentari, Fun Garden of Literacy, #ObatManjur, dan penyuluh antikorupsi.

(Humas)

Top