Tanamkan Integritas Sejak Dini, KPK Ajak Siswa SMPIT Al Mubarak Lawan Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menanamkan nilai-nilai integritas sejak usia dini. Kali ini, Direktorat Jejaring Pendidikan KPK mengajak para pelajar Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al Mubarak dalam audiensi interaktif dan edukatif di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (26/2). Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran kritis siswa tentang bahaya laten korupsi dan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK, Sepvina, mengingatkan bahwa korupsi bukan sekadar kejahatan besar yang dilakukan oleh pejabat negara, tetapi juga bisa berawal dari tindakan sederhana yang dianggap sepele.
“Tindak pidana korupsi berbeda dengan perilaku koruptif. Perilaku koruptif ini justru harus diwaspadai karena sering kali berawal dari tindakan sederhana yang tampak sepele, seperti mengabaikan aturan lalu lintas atau tidak disiplin dalam belajar,” jelas Sepvina.
Ia menambahkan, kebiasaan buruk yang dibiarkan sejak kecil dapat menumbuhkan sikap permisif terhadap korupsi di kemudian hari. Oleh karena itu, membangun karakter antikorupsi harus dimulai sejak dini dengan menanamkan nilai-nilai integritas dalam setiap aspek kehidupan.
Mencegah Korupsi Lewat Pendidikan Karakter
Dalam audiensi ini, KPK juga memperkenalkan sembilan nilai antikorupsi yang dirangkum dalam akronim ‘Jumat Bersepeda KK’, yakni Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Konsisten, Kerja Keras, dan Adil. Kesembilan nilai ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi generasi muda agar terbiasa menerapkan perilaku baik serta menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berintegritas.
Sepvina menegaskan bahwa tidak ada seseorang yang tiba-tiba menjadi koruptor. Biasanya, perilaku koruptif sudah tertanam sejak kecil melalui tindakan-tindakan yang dibiarkan berkembang tanpa koreksi. Sebaliknya, menjadi pribadi yang berintegritas membutuhkan pembelajaran yang konsisten, latihan yang berkelanjutan, dan lingkungan yang mendukung.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPIT Al Mubarak, Iman Sobirin, menekankan bahwa kunjungan ini bukan hanya memberikan wawasan tentang pemberantasan korupsi, tetapi juga membuka perspektif baru bagi siswa.
"KPK bukan hanya tentang penindakan, tetapi juga tentang membangun karakter dan sikap antikorupsi sejak dini. Anak-anak sangat antusias, mereka senang dan mendapatkan banyak wawasan baru yang membentuk pola pikir kritis mereka terhadap isu-isu korupsi," ujarnya.
Iman menambahkan bahwa nilai-nilai antikorupsi telah disisipkan dalam berbagai mata pelajaran di sekolah, sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan. Dengan demikian, para siswa tidak hanya memahami teori tentang korupsi, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menonton dan Belajar dari Film Antikorupsi
Sebagai bagian dari edukasi, para siswa SMPIT Al Mubarak juga diajak menonton film pendek inspiratif dari ajang Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2019 berjudul ‘HP Dinas’ garapan Salman Film Academy. Film ini menggambarkan secara nyata dampak destruktif korupsi dalam kehidupan dan memberikan gambaran bahwa tindakan koruptif bisa muncul dari hal-hal kecil yang sering dianggap biasa.
Dengan berbagai pendekatan edukatif ini, KPK berharap generasi muda dapat tumbuh dengan kesadaran penuh akan bahaya korupsi dan memiliki keberanian untuk menolaknya dalam bentuk sekecil apa pun. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi berintegritas demi mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.
Kilas Lainnya

