Sinema dan Sejarah: KPK–MuBI Tumbuhkan Integritas Lewat Cara Seru di Hari Anak Nasional

Memperingati Hari Anak Nasional 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Museum Bank Indonesia (MuBI) menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Edukasi Seru Lewat Nonton Film dan Jelajah Museum”, yang berlangsung di Auditorium MuBI, Jakarta, Rabu (30/7).
Dengan semangat kolaborasi, KPK mengajak puluhan pelajar dari berbagai sekolah menengah pertama (SMP) di DKI Jakarta untuk belajar nilai-nilai antikorupsi melalui pendekatan kreatif dan menyenangkan. Kegiatan ini dirancang agar anak-anak dapat memahami pentingnya integritas lewat pengalaman langsung yang membekas.
Kepala Satuan Tugas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK sekaligus Program Director Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) KPK, Medio Venda, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen KPK dalam menciptakan ruang-ruang belajar informal yang inspiratif bagi generasi muda.
“Kami ingin memberikan pengalaman unik sekaligus menyenangkan. Dari film dan museum, mereka bisa belajar banyak hal seputar antikorupsi dan sejarah dengan kegiatan interaktif seperti ini,” ujar Medio.
Melalui pendekatan kreatif berbasis aktivitas interaktif, para siswa dari SMPN 63 Jakarta, SMP Kesatuan Jakarta, dan SMP Katolik Ricci 1 disuguhi pemutaran film pendek ACFFEST seperti Current Network, LOMA, dan Pirates of Sepuluh Ribuan. Film-film ini sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai antikorupsi yang disampaikan secara ringan namun mengena.
Tak hanya menonton film, para peserta juga diajak mengikuti tur edukatif ke pameran temporer D’Commentry (The Communication and Education on Numismatic History) di MuBI, yang menampilkan sejarah uang dan sistem keuangan Indonesia secara interaktif. Antusiasme peserta pun tampak nyata, seperti yang disampaikan Raihanna Mezza dari SMPN 63 Jakarta.
“Filmnya seru, kita bisa mengambil banyak pelajaran dari film-film tadi seperti sikap jujur dan tidak boleh mengambil hak orang lain,” tuturnya.
KPK menegaskan bahwa pendekatan edukatif semacam ini penting untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak usia dini. Melalui medium yang dekat dengan keseharian anak-anak—seperti film dan permainan visual sejarah—nilai integritas, kejujuran, serta kepedulian diharapkan tumbuh secara alami dalam diri generasi muda Indonesia.