Indeks Artikel



Menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, dipilihnya film animasi sebagai media pembelajaran adalah karena efektivitasnya untuk mengedukasi anak-anak. Media animasi ini lebih mudah diterima dan diingat karena tidak menggurui. Jadi merupakan media yang sangat bagus untuk membentuk perilaku dan penanaman budaya antikorupsi khususnya bagi anak-anak dan remaja. 

“Pemberantasan korupsi tak hanya diusahakan melalui upaya penindakan, tapi juga pencegahan melalui pembangunan perilaku dan penanaman budaya. Cerita dalam serial animasi ini efektif untuk mengedukasi anak-anak. Karakter dalam film animasi lebih mudah diingat,” ujar Saut Situmorang dalam acara Peluncuran Sahabat Pemberani.

Apalagi, lanjut Saut, ada Krisna, Panji, dan Kirana yang juga merupakan tokoh-tokoh dalam dunia perwayangan yang memiliki integritas. Nilai-nilai inilah yang ingin diwariskan kepada generasi muda. Dia berharap ke depan tokoh-tokoh ini bisa menjadi brand merknya KPK. Untuk mengingatkan kepada anak-anak , bahwa banyak juga tokoh-tokoh dalam negeri yang berintegritas. 

“Tokoh-tokoh ini lebih meresap ke dalam, lebih gampang diingat. Kalau saya kecil dulu kan nontonnya Popeye. Popeye itu gentle, berantem terus sama Brutus. Tokoh-tokoh ini kita coba bangun untuk anak-anak ini lebih gampang mencerna,” ujar Saut.

Satu lagi yang menarik dari film animasi ini. Dalam setiap judul selalu kental dengan nuansa ke-Indonesiaannya. Anak-anak tidak hanya disuguhi dan diajari tentang nilai-nilai positif tentang integritas dan antikorupsi, ada juga yang berkaitan dengan kecintaan tanah air. Bagaimana mencintai Indonesia dalam bingkai NKRI. Bahwa Indonesia itu angat luas, kaya, indah, beragam pulau dan juga sukunya.

Temukan petualangan Sahabat Pemberani dan konten anak menarik lainnya dalam format video dan audio, di KanalKPK TV & Radio!

Top