Taufiqurahman Ruqie (Ketua KPK)

Taufiequrachman Ruki, kelahiran Rangkasbitung, Banten, 18 Mei 1946 , merupakan lulusan Akpol (1971) dan PTIK. Ia meraih sarjana hukum (S-1) dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta, tahun 1987. Suami dari Atti Risaltri Suriagunawan ini meniti karier di kepolisian mulai 1970 sebelumnya akhirnya terpilih menjadi Ketua KPK periode 2004 - 2007.

Kiprahnya di kepolisian di antaranya tercatat sebagai Kepala Kepolisian Sektor Kelari Polres Karawang (1974 - 1975), Kepala Subseksi Kejahatan Poltabes Bandung (1975 - 1979), Kepala Bagian Operasi Polres Baturaja (1979 - 1981). Kepala Bagian Operasi Poltabes Palembang (1981 - 1982), Wakil Kepala Kepolisian Resort Lampung Selatan (1982 - 1984). Kepala Biro Reserse Asisten Operasi Kapolri (1984 - 1985, Perwira Staf Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polri (1985 - 1986), Kepala Bagian Operasi Sekretariat Deputi Operasi Kapolri (1986 - 1987), Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat Deputi Operasi Kapolri (1987 - 1989). Kepala Kepolisian Resort Cianjur (1989 - 1991), Kepala Kepolisian Resort Tasikmalayan (1991 - 1992), Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar (1992) Kepala Kepolisian Wilayah Malang (1992 - 1997).

Selain di kepolisian, lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1971 ini berkarier di dunia politik dengan menjadi anggota DPR RI, Komisi III/Hukum Fraksi TNI Polri pada tahun 1992 - 1997.

Ruki kemudian diangkat kembali menjadi anggota DPR untuk periode 1997-1999 menjadi Anggota DPR RI, Komisi VII/Kesra Fraksi TNI Polri dan Anggota MPR RI, Anggota Tim Asistensi BP-MPR RI Fraksi TNI Polri. Pada tahun 1999 - 2000 juga menjadi Anggota DPR RI, Wakil Ketua Fraksi TNI Polri (Korbid Kesra), 1999 - 2001 Anggota MPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR, 2000 - 2001 Anggota DPR RI, Ketua Komisi VII (Kes/Sosial/Tenaga Kerja/BKKBN dan UPW)

Ia juga pernah menjadi Anggota Pansus, Anggota Tim Penyusun RUU DPR-RI. Atas jasa dan pengabdiannya, Ruki memperoleh penghargaan Satya Lencana Kesetiaan VIII, XIV, XXIV dan Bintang Bhayangkara Narariya dan Pratama.

Erry Riyana Hardjapamekas (Wakil Ketua)

Erry Riyana Hardjapamekas kelahiran Bandung, Jawa Barat, 5 September 1949.Sebelum terpilih menjadi Anggota KPK, lulusan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pajajaran, Bandung, 1978, ini antara lain menjabat Komisaris Utama PT Agrakom (Januari 2000-Desember 2003), Komisaris merangkap Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol (Maret 2001 -Desember 2003), Penasihat & Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia, Tbk. (2001-2003), Penasihat Komisaris (sejak 2001) & Komisaris Independen PT Semen Cibinong Tbk. (April 2002 -Desember 2003), Komite Audit (Jan 2002-Desember 2003) & Komisaris Independen PT Kabelindo Murni Tbk (Juni 2002-Desember 2003), Ketua Komite Audit & Komisaris Independen PT Hero Supermarket Tbk (September 2002-Desember 2003) dan Komisaris Independen PT Kaltim Prima Coal (Maret-Oktober 2003).

Suami dari Yanie Netty Budiarty dan ayah 4 (empat) orang anak ini pada menjabat Direktur Utama PT Timah Tbk(1994-2002), Direktur Keuangan PT Timah Tbk (1991-1994 ), Direktur PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1982-1991), sebagai Kepala Bagian Akuntansi Perum Perumnas (1979 -1982), Asisten Administrasi Keuangan NV Alico (1977-1979 ). Selain itu, Erry juga sempat menjabat Komisaris (1996-1998) dan Komisaris Utama PT Bursa Efek Jakarta (1998-2001).

Atas berbagai kegiatannya, Erry Riyana telah mendapat tanda jasa dari Presiden RI atas dedikasi dan prestasinya dalam mengembangkan industri pertambangan di Indonesia, yaitu Satyalancana Pembangunan pada tahun 1996 dan Bintang Jasa Utama, tahun 1997. Selain itu, dia juga memperoleh penghargaan "Bung Hatta Anti Corruption Award" tahun 2003 untuk Kategori Bisnis.

Tumpak Hatorangan Pangabean (Wakil Ketua)

  Mantan Pimpinan KPK Jilid I periode 2003-2007 ini Lahir di Sanggau, Kalimantan Barat, pada 29 Juli 1943, dan menamatkan pendidikan di bidang hukum pada Universitas Tanjungpura Pontianak. Seusai menamatkan bangku kuliah, bapak tiga anak ini memilih langsung untuk mengabdi kepada negara dengan berkarier di Kejaksaan Agung pada1973.

Karier di kejaksaan meliputi :

Kajari Pangkalan Bun (1991-1993), Asintel Kejati Sulteng (1993-1994), Kajari Dili (1994-1995), Kasubdit Pengamanan Ideologi dan Politik Pada JAM Intelijen (1996-1997), Asintel Kejati DKI Jakarta (1997-1998), Wakajati Maluku (1998-1999), Kajati Maluku (1999-2000), Kajati Sulawesi Selatan (2000-2001) dan SESJAMPIDSUS (2001-2003).

Sosok pekerja keras ini pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Karua Satya XX Tahun 1997 dan Satya Lencana Karya Satya XXX 2003, kemudian diusulkan oleh Jaksa Agung RI untuk bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2003.

 Amien Sunaryadi (Wakil Ketua) 

  Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua KPK, Amien Sunaryadi yang lahir di Malang, 23 Januari 1960, adalah mantan Kepala Sub Direktorat Pengawasan Khusus Kelancaran Pembangunan pada Deputi Bidang Pengawasan Khusus Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pada 1988, Amien meraih gelar Akuntan (Ak), Program Diploma IV Spesialisasi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta. Sebelumnya (1982) meraih Ajun Akuntan (AAk), Program Diploma III Spesialisasi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta.

Tahun 1996 memperoleh Certified Information Systems Auditor (CISA). Sertifikasi ini diberikan oleh Information System Audit and Control Foundation, USA. Tiga tahun sebelumnya (1993), Amien meraih Master of Professional Accountancy (MPA), program S-2 dari School of Accountancy pada College of Business Administration, Georgia State University, Atlanta. Sebagai tambahan pada studi ini, diperoleh tambahan pendidikan yang luas di bidang sistem informasi dan manajemen SDM.

Tahun 1998, Amien mengikuti program pendidikan jangka pendek (satu bulan) The Corruption and Anti-Corruption Training yang diselenggarakan oleh National Center for Development Studies (NCDS) pada Australian National University di Canberra, Australia. Pendidikan ini berfokus pada analisis korupsi secara mendalam dan konsep memeranginya secara luas.

Oktober 2000-Juni 2003, Amien menjabat sebagai manajer pada unit Dispute Analysis and Investigations PT PricewaterhouseCoopers FAS; dan pada Juli 2003-Desember 2003 jabatannya berubah menjadi Senior Manager pada unit dan perusahaan yang sama.. Di luar pekerjaannya di perusahaan tersebut, ayah dari tiga orang anak ini menjabat sebagai Program Director Lembaga Pengkajian Good Governance (LPGG) dalam kurun waktu September 1999- Agustus 2004.

Sjahruddin Rasul (Wakil Ketua)

 

Sebelum menjadi Wakil Ketua/Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sjahruddin Rasul menjabat Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Akuntabilitas BPKP. Pria kelahiran Padang, 17 Agustus 1943 ini mengawali karier sebagai Auditor pada Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (1967-1972). Kemudian pada 1972-1976 menjabat Kepala Perwakilan di Manado Pengawas Anggaran Negara, dan pada 1976 - 1983 menjabat Kepala Sub Direktorat Pengawasan Pendapatan dan Kas Negara.

Pada 1983-1994, lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran 1996 ini menjabat Direktur Pengawas Khusus Anggaran Negara dan Daerah. Tahun 1994-1996 menjabat Direktur Pengawasan Pelaksanaan Pajak Pada , dan pada 1996-2001 menjabat Deputi Pengawasan Pendapatan Negara dan Daerah. Sebelum terpilih menjadi anggota KPK, dia menjabat Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Akuntabilitas, BPKP (2001 - 2003).

Sepanjang kariernya, Sjahruddin sudah mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan lokakarya, di antaranya "Interregional Seminar on Corruption in Government", Netherlands 1989; "Eight Nation Congress on The Prevention Crime and The Treatment Offender", Havana, Cuba, 1990; "7th International Symphosium of Victim logy", Rio de Janeiro, Brazil, 199; "Fifth International Anti Corruption Conference", Amsterdam, 1992; dan "International Anti Corruption Conference", Cancun, Mexico, 1993.

Top