Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menutup gelaran Kompetisi JAGA Data Challenge dengan mengumumkan sejumlah pemenang dari 2 kategori. Melalui kompetisi datathon yang baru pertama kali diselenggarakan ini, KPK berharap lahirnya kontribusi positif bagi upaya pencegahan korupsi di Indonesia.

Sebanyak 362 tim Data Challenge dan lebih dari 450 peserta Mascot Challenge dari berbagai institusi, profesi, dan daerah turut berpartisipasi dalam JAGA Data Challenge tahun ini. Setelah melalui serangkaian acara mulai dari launching, seri diskusi, penjurian, shortlisting dan mentoring untuk peserta finalis, tahap akhir dari JAGA Data Challenge adalah Grand Final yang termasuk dalam rangkaian acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021.

Dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube KPK RI dan Facebook ACLC KPK hari Kamis (25/11) lalu, diumumkan 6 pemenang dari 2 kategori peserta untuk kompetisi data pelayanan publik. Pemenang pada kategori Mahasiswa adalah PVDv2 (Juara 1), Pitch Pine (Juara 2), Equilibrium (Juara 3). Sementara di kategori Umum, Anak Ayam (Juara 1), Serta Mulia 23th (Juara 2), Gato (Juara 3) terpilih sebagai para pemenangnya.

Dalam sambutan penutup kegiatan ini, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta kompetisi. Pahala mengungkapkan, jumlah peserta yang besar tersebut sebenarnya di luar dugaan KPK.

“KPK banyak belajar dari kompetisi ini. Kami cukup terkejut dengan respons dan minat yang tergambar dari jumlah peserta, mengingat yang dikompetisikan adalah data. Ternyata animonya sangat besar untuk mengolah data, yang ujungnya adalah kontribusi untuk kebijakan,” kata Pahala.

Pahala juga menegaskan, di tahun depan kompetisi ini akan kembali digelar dengan lebih baik lagi. Nantinya KPK akan memperbanyak informasi yang dapat digunakan sebagai konsep dasar untuk menyusun metodologinya, sekaligus perluasan dengan beragam gagasan pencegahan korupsi.

Pahala berharap, seluruh karya yang dihasilkan dalam kompetisi tahun ini dapat bermanfaat bagi upaya pelayanan publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Ia meyakini, penggabungan science dan aplikasi dapat menghasilkan rekomendasi yang baik bagi pengguna data tersebut.

“Seluruh hasil penelitian yang aplikatif dari kompetisi ini akan dibagikan KPK ke seluruh pemerintah daerah. Kami berharap para pemenang mengizinkan datanya dapat digunakan di level yang lebih rendah di provinsi dan kabupaten. Nantinya, metodologinya bisa digunakan untuk menganalisa data layanan publik seperti dana desa dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah),”, terang Pahala.

Mengakhiri sambutannya, Pahala Nainggolan menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan KPK dalam penyelenggaraan acara ini, antara lain para strategic partners dan media partner (Satu Data Indonesia, Katadata, Perupadata) serta knowledge partners (Jabar Digital Service, Diskominfo Jawa Barat, Data Science Indonesia, Iykra, Shift Academy dan Algoritma).

Simak tayangan lengkap Grand Final JAGA Data Challenge di tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=yVDPaWcCC4Y

Top