KPK Beri Penghargaan bagi Paksi dan API Inspiratif, Aktif, dan Kreatif

09 Desember 2022

KPK pada Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Jakarta, Jumat 9 Desember 2022, memberikan penghargaan untuk 14 Penyuluh Antikorupsi (Paksi) dan Ahli Pembangun Integritas (API). Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi KPK terhadap para Paksi API yang telah bekerja keras menyebarkan nilai antikorupsi.

Dian Novianthi, Direktur Pendididikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK sekaligus Ketua LSP KPK, mengatakan penghargaan ini adalah apresiasi kepada sosok-sosok berintegritas dan pendorong terciptanya sistem dan budaya antikorupsi di masyarakat.

"Para penerima award telah menunjukkan semangat, kerja keras, dan sumbangsih nyata dari pejuang antikorupsi di seluruh Indonesia," kata Dian.

Penghargaan diberikan terhadap sembilan Paksi dan lima API. Ada lima kategori penghargaan, yaitu Paksi Inspiratif, Paksi Kreatif, Paksi Teraktif, API Inspiratif, dan API Teraktif.

Penghargaan diberikan terhadap sembilan Paksi dan lima API. Ada lima kategori penghargaan, yaitu Paksi Inspiratif, Paksi Kreatif, Paksi Teraktif, API Inspiratif, dan API Teraktif.

Paksi Inspiratif 2022 jatuh pada Suharsi, Evi Syafini Shaleha dan Asriana Issa Sofia. Paksi Kreatif 2022 jatuh kepada Juliasih Hizbar, Manggazali, dan I Gusti Agung Ketut Wira Sutha. Penghargaan Paksi teraktif 2022 diberikan kepada Abdul Haris Kai, Mega Silvia Fahrani, dan Muhammad Indra Furqon.

Sementara penghargaan API Inspiratif 2020 jatuh kepada Desiantien S. Pringgopoetro dan Yulia Sari. API Teraktif 2022 jatuh kepada R. Wahju Budhi Witjaksono, Nova Meylina dan Indianto Suhardi.

"Kami berharap penghargaan ini akan semakin meningkatkan semangat para pejuang-pejuang integritas ini dalam menyebarkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat," kata Dian.

Suharsi, Paksi dari Jawa Tengah, mengaku tersanjung dan bangga atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Dia mengatakan penghargaan ini adalah sebuah pengakuan atas peran nyata mereka dalam upaya pemberantasan korupsi melalui sektor edukasi.

"Hal ini sebagai pemicu semangat untuk terus berkarya membangun budaya antikorupsi, sekaligus memikirkan bagaimana apresiasi inspiratif ke depan bisa menjadi inovatif," kata Suharsi.

Abdul Haris Kai, Paksi dari Sulawesi Utara, mengatakan penghargaan ini membuatnya semakin bersemangat untuk berkreasi di penyuluhan antikorupsi. "Semoga bisa membangun inspirasi sama-sama dengan master (sebutan Paksi) di Sulut. Semakin memacu untuk terus bergerak," kata Haris.

I Gusti Agung Ketut Wira Sutha dari Bali bersyukur atas penghargaan ini. Dia mengatakan, penghargaan ini adalah apresiasi dari kerja kerasnya, salah satunya adalah menciptakan lagu Senam Integritas.

"Award ini juga memotivasi saya untuk terus berkarya dalam pemberantasan korupsi," kata Agung.

Hal serupa disampaikan oleh Yulia Sari yang saat ini menjabat Health Care Compliance Officer PT. Johnson & Johnson. "Saya bersyukur apa yang saya lakukan dihargai dan menjadi pengingat dan amanah untuk tetap berintegritas dan menginspirasi," kata Yulia.

Paksi dan API telah menjadi salah satu mitra KPK dalam memberantas korupsi. Saat ini sudah ada lebih dari 2.600 Paksi dan 305 API dari Sabang sampai Merauke.

"Saya berharap apresiasi ini bisa menginspirasi para Paksi API lainnya dalam giat antikorupsi di lingkungannya masing-masing. Agar terjaga semangatnya," kata Manggazali, Paksi dari Makassar.

"Di negeri ini banyak orang yang berani dan pandai. Tapi, berani, pandai dan berintegritas tinggi, itulah yang paling dibutuhkan," ujar Desiantien, API sekaligus Direktur Keuangan dan Administrasi di PT Pertamina Drilling Services Indonesia.